Mi instan adalah mi yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu – bumbu yang sudah ada dalam paketnya.Mi instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada 1958, yang kemudian mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mi instan pertama di dunia Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mi Jepang) rasa ayam. Peristiwa penting lainnya terjadi pada 1971 ketika Nissin memperkenalkan mi dalam gelas bermerek Cup Noodle. Kemasan mi adalah wadah styrofoam tahan air yang bisa digunakan untuk memasak mi tersebut. Inovasi berikutnya termasuk menambahkan sayuran kering ke gelas, melengkapi hidangan mi tersebut. Menurut sebuah survei Jepang pada tahun 2000, mi instan adalah ciptaan terbaik Jepang abad ke-20, (Karaoke di urutan kedua dan CD hanya di urutan ketiga). Hingga 2002, setidaknya ada 55 juta porsi mi instan dikonsumsi setiap tahunnya di seluruh dunia.
Bahan-bahan lain yang harus diwaspadai adalah :
  • Bumbu dan pelengkap.Bumbu yang digunakan antara lain adalah MSG atau vetsin. Titik kritisnya adalah pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku vetsin. Sedangkan bahan pelengkap mie instan adalah bahan-bahan penggurih yaitu HVP dan yeast extract. HVP atau hidrolized vegetable protein merupakan jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida ataupun dengan enzim. Sumber enzim inilah yang harus kita pertanyakan apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan tentu harus jelas hewan apa dan bagaimana penyembelihannya. Sedangkan yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal dari hewan.
  • Bahan penambah rasa.Bahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan dalam pembuatan mie instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya. Titik kritis flavor terletak pada sumber flavor. Kalau sumber flavor dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Begitupun flavor yang berasal dari rambut atau bagian lain dari tubuh manusia, statusnya adalah haram.
  • Minyak sayur.Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari hewan atau dicampur dengan lemak hewan.
  • Solid Ingredient.Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik kritisnya tentu pada sumber hewani yang digunakan
  • Kecap dan sambal.Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho. Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya
  • Bahan Pengawet.hydroxy methyl benzoate pada minyak , ” Hydroxy methyl benzoate biasanya dipakai untuk bahan kosmetik” itulah pernyataan dari Kepala administrasi bagian medicine food Wang Shu FenTaiwanbenzoic acid pada bumbunya.  enzoic acid dipakai untuk bahan pengawet makanan, tetapi dilarang dipakai di mi instan. Bahan pengawet ini jika dikonsumsi berkepanjangan akan merusak kinerja liver, sakit maag, muntah, dan keracunan asidosis metabolik.
  • Zat liilin yang melapisi mie instan.Pada mie instan dilapisi zat lilin hal ini dimaksudkan untuk membuat mie tidak lengket satu sama lain,bentukany tetap menarik dan agar tidak mudah putus.Untuk mengolah lilin ini tubuh memerlukan waktu paling tidak 3 hari.Bila terlalu banyak mengendap dalam tubuh busa menimbulkan kanker.
  • Kadar natrium yang tinggi di dalam mie instant akan menetralkan lambung, sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan. Keadaan asam lambung yang tinggi akan berakibat pada pengikisan dinding lambung dan menyebabkan rasa perih. Sedangkan bagi penderita hipertensi, natrium akan meningkatkan tekanan darah
Kisah-kisah mengerikan tentang bahayanya mie instan
>>Di kisahkan dalam tabloid NOVA pada Jumat, 21 Agustus 2009 pukul  12:38 WIB, tentang bahaya mie instanyang telah benar-benar dirasakan oleh  seorang ibu rumah tangga, Erna Sutika (32) yang ingin membantu suaminya Saripudin (39) dalam  mencari rezeki dengan bekerja. Dan tentu saja meninggalkan buah hatinya Hilal Aljajira (6) di rumah sendirian.
berikut penuturan dari sang ibu, aku bekerja di perusahaan pembuat bulu mata palsu, tak jauh dari rumah kami di Garut. Setiap berangkat kerja, Hilal kutitipkan kepada ibuku. Di situ, ibuku kerap memberinya mi instan. Bukan salah ibuku, sih, karena sebelumnya, aku juga suka memberinya makanan itu jika sedang tidak masak.
Hilal jadi “tergila-gila” akan  makanan itu. Ia akan selau mengamuk dan tidak mau makan jika tak diberi mi instan. Ya, daripada cucunya kelaparan, ibuku akhirnya hanya mengalah dan menuruti kemauan Hilal. Lagi pula, kalau tidak diberi, Hilal pasti akan membeli sendiri mi instan di warung dekat rumah dengan uang jajan yang kuberikan. Praktis, sehari dua kali ia makan mi instan.
Pada hari Kamis, tanggal  20 November 2008, Hilal mengeluh sakit perut. Kupikir sakit biasa. Anehnya, setelah tiga hari, sakitnya tak kunjung hilang dan ditambah ia tidak bisa buang air besar. Gara-gara itulah perutnya membesar.
Khawatir, kubawa Hilal ke mantri dekat rumah. Karena tetap tidak ada perubahan, kami kemudian membawanya ke RSU Dr Slamet, Garut. Ternyata hasil pemeriksaan dokter lebih menyeramkan dari yang kuduga. Kupikir, cukup dengan obat pencahar perut, sakit Hilal bisa segera sembuh. Rupanya tak segampang itu.
Hasil tes darah dan rontgen memperlihatkan, Hilal harus segera dioperasi karena beberapa bagian di ususnya bocor dan membusuk. Ketika kutanyakan apa penyebabnya, dokter menjawab, akibat dari kandungan makanan yang Hilal konsumsi selama ini tidak sehat dan membuat ususnya rusak. Saat itulah kutahu Hilal terlalu sering menyantap mi instan. Astagfirullah….
Atas rujukan dokter, kami kemudian membawa Hilal ke RS Hasan Sadikin, Bandung, dengan alasan peralatan medis di RS itu lebih lengkap. Sejak awal, tim dokter sudah pesimistis dengan kondisi Hilal yang begitu memprihatinkan dengan berat badan yang tidak sampai 11 kg. Dokter juga bilang, dari puluhan kasus serupa, hanya tiga orang yang bertahan hidup. Aku hanya bisa berserah pada Allah SWT.
Baru pada 25 November 2008 operasi dilakukan di RS Immanuel, Bandung. Saat itu aku sedang hamil tiga bulan. Dokter mengamputasi usus Hilal sekitar 10 cm. Untuk menyatukan bagian usus yang terputus itu, dokter menyambungnya dengan usus sintetis. Selain itu, dokter juga membuat lubang anus sementara (kolostomi) di dinding perut sebelah kanan.
>>Ada orang yang sekarang usianya sekitar 48 tahunan tapi sudah 4 tahun terakhir ini kemana-mana membawa alat, maaf, sebagai pengganti anusnya, karena usus bawah sampai dengan anus telah dipotong sebab sudah tidak bisa dipakai lagi pasalnya waktu mahasiswa dengan alasan ekonomi mengkonsumsi mie instant secara berlebihan sehingga bagian usus yang dipotong tersebut adalah tempat mengendapnya bahan pengawet yang selalu ada di setiap mie instant mungkin sejenis borax pengawet untuk mayat (data menunjukan bahwa import borax dan sejenisnya sangat besar ke Indonesia) dan walhasil menimbulkan pembusukan ditempat tersebut, semoga semua pihak berhati hati dalam mengkonsumsi makanan seperti bakso, sosis, mie dll
>>Ada lagi, orang yang pernah kena kanker getah bening (8 kelenjar getah bening kena), dan berobat selama hampir 1 tahun di Singapore menghabiskan lebih dari 1 Milyar pada tahun 1996 sampai 1997 (untung ditanggung kantor), akibat dia mengkonsumsi indomie plus korned selama 4 tahun terus menerus setiap hari(dengan alasan karena istrinya sibuk kerja). Menurut dokter yg mengobati nya, penyebab utamanya adalah pengawet yg ada di indomie dan korned tsb.
Itulah bukti betapa berbahayanya mie instan bagi tubuh.Kerena itulah sebaiknya mulai saat ini anda menhhentikan kebiasaan makan mie instan.Atau paling tidak mulailah dengan menguranginya sedikit demi sedikit.Namun ada beberapa tips yang perlu diperhatikan manakala anda ingin mengkonsumsi mie instan.
  • Rebuslah mie instan dua kali terutama untuk mie kuah.Buang air rebusan yang pertama.
  • Jangan mengunakan keseluruhan bumbu yang disediakan dalam kemasan,lebih baik bila anda menggantinya dengan bumbu buatan sendiri.
  • Tambahkan sayuran-sayuran untuk mengurangi dampak buruk mie instan.
  • Jangan meminum soft drink setelah makan mie,minumlah banyak-banyak air putih.
  • Jangan mencoba produk mie baru karena bila anda merasa tidak puas anda akan menggantinya dengan mengkonsumsi mie yang lain.Itu akan meningkatkan konsumsi anda terhadap mie.
Setelah mengetahui bahaya mie instan untuk tubuh anda,sangat dianjurkan untuk menghindari mie instan sebisa mungkin.Ini tergantung usaha masing-masing,bila memang menyayangi kesehatan  diri makan menjauhi mie instan bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan.Cegah sebelum efek buruk mie instan mengenai anda.Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi minuman kesehatan jus manggis yang mampu mengobati berbagai penyakit yang ditimbulkan karena terlalu banyak mengkonsumsi mie instan.Jus manggis ini akan berperan sebagai obat herbal hipertensi,obat herbal gagal ginjal,obat herbal kanker usus,obat herbal kanker kelenjar getah bening dan penyakit lainnya.